Pasar Modal Indonesia menatap peluang tahun 2024 dengan optimisme, setelah mencetak aneka rekor positif selama 2023. Peran aktif Galeri Investasi BEI ikut menentukan Pasar Modal Indonesia kembali mencetak rekor.
Pasar Modal Indonesia telah menutup tahun 2023 dengan sejumlah rekor positif, dan kini menatap tahun 2024 dengan optimisme. Capaian positif ini tentu saja bekat peran aktif para investor, termasuk yang bertransaksi melalui Galeri Investasi BEI.
Berbagai catatan positif ini menjadi alasan bagi pengelola Galeri Investasi BEI untuk optimistis melihat proyeksi pasar modal selama 2023. Proyeksi positif ini akan ditopang oleh kondisi ekonomi makro dalam negeri yang juga positif.
Seiring dengan tren positif ini, program literasi dan inklusi pasar modal perlu ditingkatkan secara masif. Sasarannya terarah pada generasi Z dan milienial yang porsinya dominan dari seluruh penduduk Indonesia.
Dede Suryanto, Ketua Pengelola Galeri Investasi BEI Universitas Indonesia mengaku optimis dengan peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 ini. Setidaknya target pertumbuhan 5,2% yang dipatok pemerintah bisa dicapai. Target tersebut dengan asumsi tingkat inflasi tetap terkendali di bawah 3%. Tren pertumbuhan ekonomi positif ini, menurut Dede, akan membuat Pasar Modal Indonesia semakin bergairah dan tetap menarik bagi para investor.
“Oleh karena itu, kami yakin jumlah investor Pasar Modal Indonesia dapat terus tumbuh dan diharapkan akan melampaui capaian tahun lalu hingga akhir tahun nanti,” ujar Dede, Senin (15/1/2024).
Namun demikian, lanjut Dede, asumsi kenaikan ini perlu ditunjang dengan strategi inklusi yang lebih masif ke depan. Strategi ini harus menyasar kalangan investor muda melalui edukasi dan literasi yang lebih aktif.
Miftha Farild, Pembina GI BEI Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar juga mengaku optimis target kinerja Pasar Modal Indonesia tahun 2024 ini akan tercapai. Ia mengakui, sentimen negatif dari luar negeri seperti perlambatan ekonomi maupun konflik geopolitik bisa saja berdampak ke pasar saham. Meski demikian, pengaruhnya dinilai tidak signifikan terhadap Pasar Modal Indonesia dibanding sentimen positif dalam negeri.
”Pengaruh dari dalam negeri, terutama terkait dengan hasil pemilihan umum, kami rasa akan membuat investor akan mengambil posisi menunggu sampai terpilihnya Presiden, Wakil Presiden dan Anggota Legislatif nanti,” ujar Miftha, Senin (15/1/2024).
Walaupun demikian, ia juga menilai sentimen hasil pemilu ini tidak akan terlalu berpengaruh terhadap perkembangan Pasar Modal Indonesia di sepanjang tahun ini. Optimisme terhadap kinerja positif Pasar Modal Indonesia juga diungkapkan Eka Dewi Anggraini, Dosen Pembina GI BEI Universitas Bengkulu.
Menurut Eka, kinerja positif Pasar Modal Indonesia tahun ini akan didorong oleh tumbuhnya perekonomian dalam negeri pasca pandemi. Tren positif ini akan diiringi dengan naiknya minat investasi digital yang tinggi dari generasi muda. “Meski ada pengaruh dari eskalasi ketegangan di level global, efeknya minim,” ujar Eka, Senin (15/1/2024).
Dalam jangka pendek, sentimen seputar Pemilu dinilai tidak akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, menurut Eka, dalam jangka panjang justru akan berdampak positif jika pasar menerima hasil Pemilu.